Search This Blog

Friday, November 12, 2010

SAATNYA KEMBALI KE DINAR EMAS

Zaim Saidi - Direktur Wakala Induk Nusantara
Krisis finansial yang melanda Eropa saat ini, dimulai dari utang Yunani dan merembet ke Spanyol dan Portugal, membuat masyarakat kembali menoleh emas.
Di mana-mana permintaannya naik drastis. Dua pekan pertama April 2010, the Austrian Mint, produsen koin emas populer, Philharmonic, menjual emas melebihi seluruh penjualan Kuartal I 2010. Dalam dua pekan terjual 243.500 oz, baik koin maupun batangan, jauh di atas 205.000 oz selama kuartal pertama 2010. Ini untuk Eropa saja. Austrian Mint pun mempekerjakan karyawan 24 jam (tiga shift). Keadaan serupa terjadi di Amerika Serikat tahun lalu menyusul krisis finansial berkepanjangan sejak setahun sebelumnya. American Eagle, produk koin emas AS menjadi sangat populer, hingga akhir 2009 kehabisan stok. Dalam kenyatannya, ada atau tidak ada krisis, nilai semua jenis uang kertas terus merosot. Dolar Amerika, misalnya, telah kehilangan daya belinya (terhadap emas) lebih dari 95% dalam kurun 40 tahun (dari 35 USD/oz 1971 ke 1235/0z 2010). Euro, yang konon merupakan mata uang terkuat saat ini, dalam sepuluh tahun terakhir, kehilangan sekitar 70% daya belinya (dari 276 euro/oz 2001 ke 1041 euro/oz 2010). Rupiah? Lebih dari 99,9% daya belinya telah lenyap dalam 65 tahun (dari Rp 62/oz 1946 ke Rp 11.3 juta/oz 2010).
Begitulah, harga emas yang terus-menerus naik membuat masyarakat menjadikannya sebagai safe heaven. Dalam keadaan “normal” pun orang menjadikan emas sebagai satu bentuk investasi, sebagai tabungan, yang memang memberikan perlindungan nilai terbaik. Meski “mbener” cara pandang seperti ini, dari kacamata syariat Islam, keblinger.
Memperlakukan emas (dan pasangannya, perak) sebagai investasi dalam arti ditabung untuk sekadar menjaga nilai justru sangat merugikan masyarakat secara keseluruhan. Dalam pandangan Islam, emas beserta pasanganya perak, adalah uang, alat tukar yang harus beredar. Emas dan perak, dalam bentuk mata uang Dinar emas (4.25 gr) dan Dirham perak (2.975 gr) harus ditransaksikan dalam perdagangan sehari-hari. Ia harus berpindah tangan, dipertukarkan dengan komoditas dan jasa, dan tidak ditimbun dalam brankas, hanya untuk suatu saat ditukarkan kembali menjadi rupiah. Memperlakukan Dinar dan Dirham sebagai “alat investasi” pasif seperti ini melawan perintah Allah Ta’ala dalam Al Qur’an untuk “tidak mengedarkan harta hanya di kalangan orang kaya.”
Dinarayn
Dinar dan Dirham sebagai Standar Nilai
Pengertian yang tepat atas Dinar emas dan Dirham perak adalah sebagaimana dikatakan oleh Imam Ghazali “sebagai hakim yang adil.” Maksudnya emas dan perak adalah penentu harga, standar nilai, bagi semua jenis komoditi dan jasa dan bukan sebaliknya, nilainya ditetapkan melalui fantasi yang dibubuhkan pada uang kertas. Jadi, melihat Dinar emas dan Dirham perak dengan cara menilai “berapa harga rupiahnya hari ini” adalah keliru. Dinar emas dan Dirham perak harus dilihat substansinya, yakni 4.25 gr emas dan 2.975 gr perak, dan menggunakannya sebagai penakar nilai atau harga.
Dangan cara pandang yang tepat ini, kita bisa buktikan bahwa yang disebut inflasi - atau kenaikan harga-harga komoditas dan jasa - sesungguhnya tidak ada. Urwah, seorang Sahabat Rasul SAW, meriwayatkan bahwa ia diberi uang satu Dinar untuk membeli seekor domba. Tapi dengan uang itu Urwah berhasil memperoleh dua ekor. Maka ia menjual salah satunya senilai satu Dinar dan membawa seekor yang lain, beserta sekeping Dinarnya, kepada Rasul SAW. Hari ini seekor domba, di Madinah, di Kuala Lumpur, dan di Jakarta, dapat dibeli dengan 0.5-1 Dinar emas. Dalam kurun 1400 tahun inflasinya nol. Secara ilmiah nilai emas yang tetap telah dibuktikan oleh Prof Joe Jastram, dalam bukunya The Golden Constant. Prof Jastram membuktikan dalam 500 tahun (1560-1997) nilai tukar emas atas komoditas adalah konstan. Sama halnya dengan Dinar emas, Dirham perak pun bebas inflasi (baca: Dirham Perak Dilupakan Jangan).
Tentu saja, sekali lagi, kita dapat memandangnya dengan “kacamata investasi” di atas, dengan membandingkan bahwa nilai 1 Dinar emas pada 2000 adalah 38 USD dan pada 2010 adalah 168 USD. Berarti ada kenaikan 130 USD atau 342%/10 tahun atau rata-rata 34%/tahun (lihat Tabel 1). Tetapi, akibatnya adalah fatal, para pemilik Dinar emas hanya akan memperlakukannya sebagai timbunan, untuk suatu saat dikembalikan menjadi uang kertas. Dengan kata lain, secara praktis, masyarakat memperlakukan koin Dinar emas (dan pasangannya Dirham perak) sebagai komoditi. Sementara sebagai penakar harganya justru dipakai uang kertas yang nilainya adalah fantasi belaka, terbalik dari yang dinyatakan oleh Imam Ghazali.
Tabel 1. Kurs Dinar Emas dalam Dolar AS (1999-2010)
Penerapan Dinar dan Dirham sebagai alat Tukar
Memperlakukan Dinar emas dan Dirham perak sebagai komoditi bukan saja tidak akan mengubah keadaan, justru memperburuknya, terutama bagi kalangan tidak berpunya. Sebaliknya, menjadikan Dinar emas dan Dirham perak sebagai alat tukar, berarti mengedarkan keduanya dari tangan ke tangan, memeratakan kekayaan di tangan semua orang, kaya maupun miskin. Saat ini, tentu saja, diperlukan transisi. Dinar emas dan Dirham perak berlaku secara paralel dengan mata uang kertas yang ada dalam masyarakat. Agar bisa beredar maka ada beberapa prasarana yang harus ada dan saat ini telah dirintis. Pertama, adalah para pedagang komoditas dan jasa, yang menerima kedua koin tersebut sebagai alat tukar. Ini ditempuh melalui pengembangan JAWARA (Jaringan Wirausahawan dan Pengguna Dirham dan Dinar Nusantara) yang jumlah pesertanya terus bertambah. Berkaitan dengan JAWARA (www.jawaradinar.com) ini juga dikembangkan Kampung Jawara, yakni tempat-tempat yang banyak pedagangnya yang menerima Dirham dan Dinar. Dua Kampung Jawara yang kini aktif ada di Kampung Nelayan, Cilincing, dan di Tanah Baru, Depok.
Kedua, diadakannya pasar-pasar terbuka, melalui rangkaian Festival Hari Pasaran (FHP), secara reguler yang menerima Dirham dan Dinar sebagai alat tukar. Untuk memfasilitasi masyarakat memperoleh Dinar dan Dirham pada tiap FHP beroperasi sebuah Wakala, yang berperan layaknya penyurup uang (money changer). Saat ini, di berbagai kota di Indonesia, telah beroperasi sekitar 80 Wakala Dinar Dirham, di bawah kordinasi Wakala Induk Nusantara (WIN, www.wakalanusantara.com).
Ketiga, di luar kegiatan bisnis, Dinar Dirham juga bersirkulasi melalui kegiatan sosial, berkaitan dengan sedekah, infak, zakat, serta hadiah dan mahar. Popularitas Dinar dan Dirham sebagai mahar, kado, sedekah dan wakaf, di samping zakat yang wajib hukumnya, akhir-akhir ini semakin tinggi (lihat situs Baitul Mal Nusantara, www.bmnusantara.com). Tiap ada FHP zakat berupa Dirham dibagikan kepada fakir miskin.
Keempat, pada saat transaksi semain banyak jumlahnya, adanya alat bantu, misalnya mekanisme elektronik dalam transaksi Dinar, akan diperlukan. Model yang paling cocok untuk keperluan ini adalah bentuk transaksi melalui telepon seluler, yang oleh Wakala Induk Nusantara (WIN), tengah dikembangkan dengan sebutan m-Badar (Mobile Pembayaran Barter Dinar). Saat ini m-Badar baru berfungsi sebagai sumber informasi kurs Dinar Dirham yang dapat diakses dari telepon seluler dari seluruh Indonesia.
Jadi, sekaranglah saatnya, Anda beralih ke Dinar dan Dirham! Gunakan dalam transaksi sehari-hari.

10 KSATRIA SURGA

1. Abu Bakar Siddiq ra.
Beliau adalah khalifah pertama sesudah wafatnya Rasulullah Saw. Selain itu Abu bakar juga merupakan laki-laki pertama yang masuk Islam, pengorbanan dan keberanian beliau tercatat dalam sejarah, bahkan juga didalam Quran (Surah At-Taubah ayat ke-40) sebagaimana berikut : “Jikalau tidak menolongnya (Muhammad) maka sesungguhnya Allah telah menolongnya (yaitu) ketika orang-orang kafir (musyrikin Mekah) mengeluarkannya (dari Mekah) sedang dia salah seseorang dari dua orang (Rasulullah dan Abu Bakar) ketika keduanya berada dalam gua, diwaktu dia berkata kepada temannya:”Janganlah berduka cita, sesungguhya Allah bersama kita”. Maka Allah menurunkan ketenangan kepada (Muhammad) dan membantunya dengan tentara yang kamu tidak melihatnya, dan Allah menjadikan seruan orang-orang kafir itulah yang rendah. Dan kalimat Allah itulah yang tinggi. Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” Abu Bakar Siddiq meninggal dalam umur 63 tahun, dari beliau diriwayatkan 142 hadiets.

2. Umar Bin Khatab ra.
Beliau adalah khalifah ke-dua sesudah Abu Bakar, dan termasuk salah seorang yang sangat dikasihi oleh Nabi Muhammad Saw semasa hidupnya. Sebelum memeluk Islam, Beliau merupakan musuh yang paling ditakuti oleh kaum Muslimin. Namun semenjak ia bersyahadat dihadapan Rasul (tahun keenam sesudah Muhammad diangkat sebagai Nabi Allah), ia menjadi salah satu benteng Islam yang mampu menyurutkan perlawanan kaum Quraish terhadap diri Nabi dan sahabat. Dijaman kekhalifaannya, Islam berkembang seluas-luasnya dari Timur hingga ke Barat, kerajaan Persia dan Romawi Timur dapat ditaklukkannya dalam waktu hanya satu tahun. Beliau meninggal dalam umur 64 tahun karena dibunuh, dikuburkan berdekatan dengan Abu Bakar dan Rasulullah dibekas rumah Aisyah yang sekarang terletak didalam masjid Nabawi di Madinah.

3. Usman Bin Affan ra.
Khalifah ketiga setelah wafatnya Umar, pada pemerintahannyalah seluruh tulisan-tulisan wahyu yang pernah dicatat oleh sahabat semasa Rasul hidup dikumpulkan, kemudian disusun menurut susunan yang telah ditetapkan oleh Rasulullah Saw sehingga menjadi sebuah kitab (suci) sebagaimana yang kita dapati sekarang. Beliau meninggal dalam umur 82 tahun (ada yang meriwayatkan 88 tahun) dan dikuburkan di Baqi’.

4. Ali Bin Abi Thalib ra.
Merupakan khalifah keempat, beliau terkenal dengan siasat perang dan ilmu pengetahuan yang tinggi. Selain Umar bin Khatab, Ali bin Abi Thalib juga terkenal keberaniannya didalam peperangan. Beliau sudah mengikuti Rasulullah sejak kecil dan hidup bersama Beliau sampai Rasul diangkat menjadi Nabi hingga wafatnya. Ali Bin Abi Thalib meninggal dalam umur 64 tahun dan dikuburkan di Koufah, Irak sekarang.

5. Thalhah Bin Abdullah ra. 
Masuk Islam dengan perantaraan Abu Bakar Siddiq ra, selalu aktif disetiap peperangan selain Perang Badar. Didalam perang Uhud, beliaulah yang mempertahankan Rasulullah Saw sehingga terhindar dari mata pedang musuh, sehingga putus jari-jari beliau. Thalhah Bin Abdullah gugur dalam Perang Jamal dimasa pemerintahan Ali Bin Abi Thalib dalam usia 64 tahun, dan dimakamkan di Basrah.

6. Zubair Bin Awaam
Memeluk Islam juga karena Abu Bakar Siddiq ra, ikut berhijrah sebanyak dua kali ke Habasyah dan mengikuti semua peperangan. Beliau pun gugur dalam perang Jamal dan dikuburkan di Basrah pada umur 64 tahun.

7. Sa’ad bin Abi Waqqas
Mengikuti Islam sejak umur 17 tahun dan mengikuti seluruh peperangan, pernah ditawan musuh lalu ditebus oleh Rasulullah dengan ke-2 ibu bapaknya sendiri sewaktu perang Uhud. Meninggal dalam usia 70 (ada yang meriwayatkan 82 tahun) dan dikuburkan di Baqi’.

8. Sa’id Bin Zaid
Sudah Islam sejak kecilnya, mengikuti semua peperangan kecuali Perang Badar. Beliau bersama Thalhah Bin Abdullah pernah diperintahkan oleh rasul untuk memata-matai gerakan musuh (Quraish). Meninggal dalam usia 70 tahun dikuburkan di Baqi’.

9. Abdurrahman Bin Auf
Memeluk Islam sejak kecilnya melalui Abu Bakar Siddiq dan mengikuti semua peperangan bersama Rasul. Turut berhijrah ke Habasyah sebanyak 2 kali. Meninggal pada umur 72 tahun (ada yang meriwayatkan 75 tahun), dimakamkan di baqi’.

10. Abu Ubaidillah Bin Jarrah
Masuk Islam bersama Usman bin Math’uun, turut berhijrah ke Habasyah pada periode kedua dan mengikuti semua peperangan bersama Rasulullah Saw. Meninggal pada tahun 18 H di urdun (Syam) karena penyakit pes, dan dimakamkan di Urdun yang sampai saat ini masih sering diziarahi oleh kaum Muslimin.

Tuesday, June 22, 2010

Keutamaan bulan Rajab

Keutamaan bulan rajab Nabi bersabda "Ketahuilah bahwa rajab adalah bulan Allah swt, Syaban adalah bulanku, ramadhan adalah bulan umatku. Barang siapa berpuasa sehari dibulan rajab dengan penuh keimanan dan hanya mengharapkan ridha Allah swt, ia berhak mendapat ridha Allah swt yang paling besar dan menghuni firdaus yang tertinggi. Barangsiapa berpuasa 2 hari, ia berhak mendapat pahala 2x lipat dimana satu kali lipatnya sebesar gunung dunia. Barang siapa berpuasa 3 hari maka Allah akan menjadikan antara dirinya dan neraka sebuah parit yang panjangnya sejauh perjalanan satu tahun. Barangsiapa berpuasa empat hari ia akan diselamatkan dari bencana, penyakit jiwa, lepra, kusta dan fitnah dajjal. Barang siapa berpuasa lima hari ia akan selamat dari siksa kubur. wallahu alam bishawab

Dikutip dari kitab Amalul Kubro, Abdurrahman Asy-Syafii

Amalan-amalan memperkuat daya ingat

Ajaran Rasulullah saw
Diriwayatkan dari Rasulullah saw bahwa Rasulullah saw bersabda : "Telah datang Jibril kepadaku dan berkata, "Wahai Muhammad, barang siapa dari umatmu yang sulit hafalan, ambilah air hujan pada malam Jum/at pada wadah yang masih baru. Hendaknya ia membacakan pada air itu Fatihah 70x. ayat kursi 70x, al ikhlas 70x, mu'awidzatai 70x, kemudian mengucapkan kalimat berikut 70x laa-ilaaha illallahu wahdahu laa syariika lahu lahul mulku walahul hamdu yuhyii wa yumiitu wa huwa alaa kulli syai-in qadiir sebanyak 70x kemudian membaca shalawat 70x dengan memasukkan jari-jarinya pada air tersebut ketika sedang membaca. Kemudian, ia berpuasa 7 hari dan berbuka puasa dengan air tersebut. Barang siapa melakukannya maka ia akan bisa mudah menghafalkan Al-Qur'an dan semua ilmu yang didengarnya, akan bermanfaat air itu untuk semua sakit, dan bagi yang sakit anggota tubuhnya, ketika ia rutin memunim air tersebut selama 7 hari maka akan sembuh dengan izin Allah swt

Ajaran Ibnu Abbas

Allahumma yaa daa-imal fadhli'alal bariyyati yaa baasithal yadaini bil'athiyyati yaa shaahibal mawaahibis saniyyati shalli alaa sayyidinaa muhammadin khairil waraa sajiyyati wa-ghfir lanaa ya dzal jalaali fii haadzihis saniyyati birahmaatika yaa arhamar raahimiin.
Membaca shalawat tersebut sebanyak tujuh kali, setiap hari setelah mengerjakan shalat fardhu

Semoga bermanfaat, selamat mencoba !
Dikutip dari "Amalan Mustajab Memperkuat Kecerdasan Daya Ingat" M.N.Ibad

Monday, May 31, 2010

CIRI-CIRI ISLAM

1. MENCIPTAKAN RAHMAT
2. MENCIPTAKAN KEAMANAN
3. MENCIPTAKAN KEADILAN
4. MENENTANG SIKAP BERLEBIHAN DAN KEESKTRIMAN
5. TEGAS TERHADAP KEKAFIRAN

Ini saya dapatkan dari seorang ustadz di makassar yang kebetulan datang ke kampus untuk memberikan pemahaman tentang islam...

wallahualam

Sunday, May 30, 2010

Hikmah Berpuasa

Hikmah puasa sangat banyak sekali, bila kita lihat dari sisi kesehatan puasa dapat mengistirahatkan organ-organ dalam tubuh kita yang sering bekerja disaat kita tidak berpuasa seperti, lambung, usus dll. Lambung yang bekerja untuk mencerna makanan yang masuk ke dalam perut saat berpuasa ia akan beristirahat kurang lebih sekitar 11 jam. Hal ini sejalan dengan apa yang disabdakan nabi, dalam salah
satu hadisnya yang berbunyi: “Shuumuu tashih-huu” (berpuasalah kamu nanti
akan sehat). Sebagian besar (jumhur) ahli-ahli kesehatan sepakat mengatakan,
bahwa alat pencernaan (perut) adalah merupakan sumber dari berbagai macam
penyakit. Hal ini sejalan dengan ajaran Nabi yang dilukiskan para hukamah
yang berbunyi: “ Al-bithnu ashlid-daai wal miyatu ashlud-dawaa i “ (Perut
itu pangkal segala penyakit, dan memeliharanya itu pangkal dari pada
pengobatan)

Perut adalah merupakan terminal dalam tubuh. Tempat berlabuh dan
berhenti segala makanan dan minuman. Ikan, daging, nasi, sayur, dan segala
macam bertumpuk di sana dan tersimpan dalam beberapa waktu. Justru itulah
perut perlu dibersihkan setidaknya sekali dalam setahun dengan jalan
mengerjakan puasa.

Kalau kita ibaratkan kepada mesin industri atau mesin mobil,
maka puasa merupakan servis besar yang dilakukan sekali dalam setahun. Mesin
apabila bekerja terus menerus tanpa istirahat dan tanpa diservis akan
membuat mesin cepat aus dan cepat rusak. Demikian juga halnya dengan perut
yang merupakan mesin yang sehari-hari mengolah berbagai macam makanan dan
minuman, yaitu memerlukan istirahat dan servis. Maka istirahat dan servis
bagi perut adalah puasa.

Kalau kita balik-balik lembaran hadis Nabi, maka akan terbacalah
oleh kita nanti, betapa peranan perut dalam tubuh manusia. Menurut
Rasulullah yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah, bahwa: “Perut adalah
seumpama kolam air dalam tubuh manusia. Dan pembuluh darah terus mengalir ke
sana untuk diisi. Kalau perut itu sehat, maka kesehatanlah yang dibawa
kembali oleh pembuluh darah itu. Tapi kalau perut itu kotor, maka penyakit
pulalah yang dibawanya.”

Dengan berpuasa berarti memberi peluang kepada tubuh untuk
membuang segala racun dari sisa-sisa makanan dalam tubuh dengan jalan
mengosongkannya. Dr. Med. Ahmad Ramali mengatakan, bahwa istirahat yang
diberikan oleh alat pencernaan makanan, tidak lain akan menambah tenaga
(energi). Seperti halnya membiarkan ladang beberapa lama, untuk
mengembalikan kesuburannya.